Pengertian Dan Pentingnya Sistem Informasi Pemasaran Menurut Ahli
Pengertian Dan Pentingnya Sistem Informasi Pemasaran
Sistem informasi pemasaran diperlukan sebagai upaya dalam meraih peluang pasar dan mengantisipasi persoalan pasar. Adapun pengertian sistem informasi pemasaran menurut Stanton (1993:54) yang disadur oleh Lamarto, yaitu :
- Konsep sistem yang di tetapkan dalam penanganan informasi untuk :
- Menentukan data apa yang anda butuhkan dalam pengambilan keputusan.
- Mengumpulkan informasi.
- Mengolah data (dengan bantuan teknik analisa kuantitatif)
- Orientasi ke masa depan, mengantisipasi dan mencegah masalah serta memecahkannya. ini adalah obat pencegah dan penyebuhan pemasaran.
- Di operasikan berdasarkan kesinambungan, bukan sporadis atau berkali.
- Mubazir jika informasi tidak di daya gunakan.
Setiap perusahaan harus mengorganisasi arus informasi pemasaran ke manajer pemasarannya. Perusahaan mempelajari informasi yang dibutuhkan oleh manajernya dan selanjutnya merancang sistem informasi pemasaran.
Pengertian sistem informasi pemasaran menurut Kotler (1993:1300) yang disadur oleh Zakaria, menyatakan bahwa Sistem informasi pemasaran terdiri dari manusia, peralatan, dan prosedur untuk mengumpulkan, menyortir, menganalisa, mengevaluasi, dan mendistribusikan informasi yang dibutuhkan, tepat waktu dan akurat kepada pengambil keputusan pemasaran. Konsep ini digambarkan pada gambar 2-2. Manajer pemasaran karena hendak melakukan analisa, perencanaan, implementasi dan tanggung jawab pengawasan, membutuhkan informasi mengenai perkembangan dalam lingkungan pemasaran. Urutan kerja sistem informasi pemasaran adalah menentukan informasi yang dibutuhkan, mengembangkan informasi yang dibutuhkan dan mendistribusikan informasi tersebut dengan tepat waktu kepada manajer pemasaran. Informasi yang dibutuhkan dikembangkan melalpencatatan internal, aktivitas intelijen pemasaran, penelitian pemasaran, dan analisa pendukung keputusan pemasaran.
Dari kedua pendapat di atas dapat, dapat dikatakan bahwa sistem informasi pemasaran adalah suatu struktur yang terpadu dan kontinyu untuk menghimpun dan menganalisis informasi untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk masa yang akan datang.
Informasi yang terpadu dan dapat di andalkan, merupakan suatu hal yang sangat penting dalam usahanya meraih peluang pasar dan mengantisipasi persoalan pasar. manajer yang tidak mengamati dan meneliti pelanggan, pesaing, penyalur dan penjualan serta data mengenai biaya, maka manajer tidak akan mampu melaksanakan analisis pasar, perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pasar. Untuk itu manajer perlu mencurahkan untuk mengelola informasi di samping modal, orang, material dan mesin, karena banyak pejabat perusahaan yang merasa belum puas atas informasi pemasaran mereka, seperti :
- Tidak cukupnya informasi pemasaran yang benar
- Terlalu banyaknya informasi pemasaran diseluruh perusahaan, sehingga untuk menemukan fakta yang sederhana saja diperlukan usaha yang keras
- Terkadang informasi pemasaran tidak di teruskan oleh bahawannya, karena di rasa akan memperburuk presatasi di mata atasannya
- Informasi yang penting sering datang terlambat untuk dapat di manfaatkan
- Sulit untuk mengetahui apakah suatu informasi tersebut benar dan cermat
- Terlalu banyaknya informasi pemasaran yang salah
Dari pendapat di atas, dapat dikatakan bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting, tetapi maknanya tidak akan berarti apa-apa bila manajer tidak dapat menghimpun dan mengolah informasi dengan baik dan benar. Dengan demikian perlu menerapkan suatu pola pengumpulan informasi yang perlu bagi pemasaran yang efektif bagi situasi ekonomi modern. Tiga perkembangan besar telah menyebabkan makin meningkatnya kebutuhan akan informasi pemasaran, seperti yang dikemukakan oleh Kotler (1993: 129) yang disadur oleh Zakaria, yaitu :
- Perkembangan pemasaran dari lokal ke nasional, bahkan ke internasional. pada saat banyak perusahaan mulai melebarkan sayapnya secara geografis, para manajernya mulai membutuhkan jauh lebih banyak informasi pasar dari sebelumnya.
- Perkembangan dari kebutuhan pembeli ke keinginan pembeli. Dengan meningkatkan pendapatan, pasar konsumen menjadi lebih teliti dalam menentukan pilihan barangnya. Penjual makin sulit meramalkan tanggapan konsumen tentang disain, gaya dan atribut lain yang berbeda, sehingga mereka harus beralih ke sistem yang formal dalam meneliti pasar.
- Perkembangan dari persaingan harga ke persaingan bukan harga. Dengan makin meningkatnya usaha penjual dalam hal merek, diferensiasi produk, iklan dan promosi penjualan, makin diperlukan informasi yang teliti mengenai efektifitas strategi tersebut.
Kebutuhan akan informasi pemasaran yang menggebu dewasa ini, menyebabkan perusahaan merasa khawatir tentang pengelolaan informasi yang seefektif mungkin. Dalam segi persediaan, kebutuhan akan informasi dewasa ini telah di penuhi oleh teknologi informasi baru yang mengesankan, misalnya : mesin foto copy, radio, mikro film, televisi dan masih banyak peralatan lain yang berhasil merombak dan mengubah penanganan suatu informasi. Meskipun demikian, masih banyak perusahaan yang mengalami kekurangan pengalaman dalam hal informasi.
Sistem informasi pemasaran laksana intelijen militer atau diplomatik, karena fungsinya adalah mengumpulkan, mengolah dan menyimpan secara potensial. Sistem informasi pemasaran yang telah di rancang dengan baik akan dapat menyediakan suatu arus informasi yang lebih murah, lebih cepat dan lebih lengkap bagi manajemen dalam rangka pengambilan keputusan.
Sistem pelaporan (laporan penjualan, laporan pengiriman dan sebagainya) akan lebih cepat, tepat dan terperinci sehingga para eksekutif akan lebih mudah untuk mengadakan analisis data sebagai upaya dalam perbaikan-perbaikan program kerja perusahaan. Selain itu, sistem informasi pemasaran mampu menyimpan data dan memaparkanya kembali, memungkinkan terkumpulnya dan terpakainya aneka data yang lebih luas. Manajemen senantiasa dapat memonitor dengan lebih terperinci terhadap prestasi produk, pasar, karyawan penjualan, dan pelbagai unit pemasaran lainnya.
Nilai sistem informasi pemasaran akan menjadi lebih baik dan tinggi apabila digunakan oleh suatu perusahaan, dimanaperusahaan itu kemungkinan besar informasinya hilang atau menyimpang karena tersebar kemana-mana. Namun demikian sistem informasi pemasaran yang baik dan terpadu mempunyai pengaruh yang sangat menguntungkan bagi para manajemen, baik dalam perusahaan kecil maupun perusahaan menengah.
Komponen sistem informasi pemasaran
Konsep sistem informasi pemasaran memperlihatkan unsur-unsur atau faktor-faktor lingkungan pemasaran yang harus selalu mendapat perhatian dan pengamatan dari seorang manajer, karena unsur-unsur lingkungan pemasaran inilah yang besar sekali pengaruhnya dalam upaya menganalisa pasar. Kecenderungan-kecenderungan yang terjadi pada lingkungan pemasaran dikumpulkan, kemudian dianalisis dengan empat sub sistem yang secara bersama-sama membentuk sistem informasi pemasaran. Empat sub sistem atau komponen tersebut adalah sistem akuntansi intern, sistem intelijen pemasaran, sistem penelitian pemasaran dan sistem pendukung keputusan pemasaran. Semua informasi yang penting bagi pemasaran selalu mengalir ke manajer pemasaran untuk digunakan dalam proses perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pemasaran, keputusan-keputusan dan komunikasi pemasaran kemudian mengalir kembali ke pasar.
1. Sistem Akuntansi Intern
Sistem akuntansi intern merupakan sistem yang paling mendasar yang digunakan oleh para pelaksana pemasaran untuk menerapkan sistem informasi pemasaran. Cara kerja sistem ini adalah melaporkan pesanan, penjualan, hutang-piutang, tingkat persediaan dan sebagainya. Faktor-faktor inilah yang menjadi bahan pertimbangan untuk melakukan suatu analisis bagi manajer dalam melihat peluang atau masalah yang penting. Inti dari sistem ini adalah siklus pesan-kirim-tagih, siklus pesan-kirim-tagih ini memperlihatkan suatu rangkaian kerja dimana petugas penjualan, penyalur dan pelanggan mengirim pesanan ke perusahaan, bagian pesanan perusahaan dengan penuh tanggung jawab menyiapkan beberapa nota dan mengirimnya ke berbagai bagian yang bersangkutan. Pesanan-pesanan yang tidak tersedia di gudang akan dikembalikan, sedangkan pesanan yang ada di gudang dikirimkan kepada pembeli dengan di sertai nota pengiriman dan nota tagihan. Nota-nota tersebut kemudian dikirimkan ke berbagai bagian perusahaan untuk di jadikan arsip perusahaan yang bilamana perlu dapat di analisi secara cepat dan tepat.
Untuk mempermudah jalannya siklus pesan-kirim-tagih perlu ditingkatkan kecepatan waktu laporan penjualan. Hal ini merupakan hal yang sangat penting dalam membantu para eksekutif pemasaran. Untuk mempercepat laporan penjualan dapat dilakukan dengan waktu yang tepat, teratur, dan kontinyu, misalnya perusahaan menerima informasi penjualan setiap hari dan ini dapat di lakukan melalui telex. Untuk mempercepat pelayanan terhadap pelanggan, perusahaan dapat menggunakan komputer yang dapat mengetahui dan menunjukkan barang-barang pesanannya secara cepat dan tepat.
Informasi yang bertumpuk dan terlalu banyak akan menyebabkan seorang manajer kurang bergairah dalam bekerja. Karena hal ini akan menghabiskan waktu yang sangat banyak hanya untuk data yang bertumpuk tersebut. Informasi-informasi yang terlalu baru juga mengakibatkan seorang manajer bersikap berlebihan, sehingga kadang-kadang langkah yang di ambil kurang menguntungkan bagi perusahaan. Untuk itu perlu dirancang suatu sistem laporan yang berorientasi pada pemakai.
Suatu sistem informasi pemasaran akan menjadi lebih baik jika mengandung bauran antara apa yang menurut para manajer inginkan, apa yang benar-benar mereka butuhkan, dan apa yang secara ekonomis dapat dilakukan. Untuk menjawab ini, perlu di lakukan suatu langkah yang tepat, yaitu dengan membentuk panitia perencanaan sistem informasi pemasaran yang akan mewawancarai pejabat perusahaan yang bisa mewakili para eksekutif pemasaran seperti manajer produk, manajer penjualan, sales representatif dan sebagainya. Dengan langkah seperti ini setidaknya perusahaan dapat mengetahui data-data seperti tingkat kejenuhan pasar, jumlah penurunan penjualan dan sebagainya.
2. Sistem Intelijen Pemasaran
Sementara sistem akuntansi intern menyajikan data mengenai hasil, sistem intelijen pemasaran menyajikan data mengenai kejadian. Sistem Intelijen pemasaran adalah suatu kumpulan prosedur dan sumber daya yang digunakan oleh manajer untuk memperoleh informasi harian mengenai perkembangan yang terjadi di lingkungan pemasaran. Untuk mengetahui informasi situasi yang terjadi, para eksekutif dapat menganalisa dengan melalui empat cara, yaitu :
- Pengamatan tidak langsung : manajer mendapat informasi secara umum tanpa tujuan spesifik di dalamnya.
- Pengamatan kondisi : manajer mendapat informasi yang lebih terarah tetapi tanpa melakukan pencarian secara aktif, pada bidang atau tipe informasi yang di identifikasi secara jelas.
- Penelitian Informal : usaha yang tidak terstrukur dan secara relatif terbatas untuk mendapatkan informasi khusus atau informasi untuk tujuan khusus.
- Penelitian formal : usaha yang khusus, biasanya diikuti dengan rencana, prosedur maupun metologi yang pasti, untuk mengamankan informasi khusus atau informasi yang berhubungan dengan masalah yang spesifik.
Untuk mendapatkan informasi -informasi yang penting bagi pemasaran, para eksekutif biasanya melakukan intelijen dengan cara masing-masing, yaitu dengan membaca buku, surat kabar dan brosur-brosur dagang atau berbincang-bincang dengan pelanggan, pesaing, distributor atau siapapun di luar perusahaan, atau berbicara dengan manajer-manajer lain dan karyawan di dalam perusahaan. Cara-cara seperti ini dapat dilakukan dengan sambil lalu saja, lagi pula informasi yang di dapat sering terlambat. Untuk menanggulangi hal tersebut dapat dilakukan dengan meningkatkan kuantitas dan kualitas intelijen pemasaran, yaitu dengan latihan dan motivasi, kerja sama, membeli informasi dan pusat informasi.
A. Latihan dan Motivasi
Perusahaan memberikan suatu latihan dan motivasi kepada tenaga penjualnya agar mereka dapat melihat dan mengetahui sendiri serta dapat melaporkan segala perkembangan yang penting. Dengan demikian tenaga-tenaga penjual ini merupakan mata dan telinga perusahaan, dimana mereka dengan menempati posisi yang tepat dapat mengumpulkan informasi yang tidak terjangkau dengan cara-cara yang lain. Untuk lebih menggairahkan para tenaga penjualnya, perusahaan dapat memberikan motivasi dan perangsang bonus yang memadai. Laporan-laporan informasi yang diperoleh agar di buat sesederhana mungkin agar mempermudah pengisian, serta perlu juga di berikan petunjuk tentang pencatatan informasi apa saja yang diperlukan serta melaporkannya kepada manajer-manajer yang berwenang.
B. Kerja sama
Perusahaan dapat mengajak para distributor, pengecer dan semua jenis penyalurannya agar menyampaikan informasi yang penting ke perusahaan. Dengan cara ini, maka perusahaan dengan sistem kerja sama yang terpadu dan dengan penuh tanggung jawab dapat memperoleh informasi yang penting bagi pemasaran secara cepat dan tepat, karena hal ini dapat dilakukan dengan mengirimkan orang-orangnya sebagai pembeli jadi-jadian untuk memonitor para pengecernya. Selain itu juga dapat di lakukan dengan membeli dan mempelajari produk-produk buatan pesaing, menghadiri pertemuan para pemegang saham, juga dengan berbicara dengan karyawan dan bekas karyawan pesaing pada penyalur, distributor serta pembekal pesaing serta dapat juga melakukan dengan cara mengumpulkan iklan dan brosur-brosur pesaing atau majalah serta jurnal-jurnal bisnis.
C. Membeli informasi
Untuk mendapatkan informasi, perusahaan dapat membeli informasi dari luar, selain cara ini dapat juga di lakukan dengan menggunakan jasa badan-badan tertentu untuk melaporkan biaya periklanan dan juga berbagai media yang digunakan oleh pesaing.
D. Pusat informasi
Perusahaan dapat membentuk pusat-pusat informasi untuk menghimpun dan mengedarkan informasi pemasarannya. Pembentukan ini sangat membantu dalam meningkatkan kualitas informasi yang di sediakan bagi manajer perusahaan. Pusat informasi ini dapat menghimpun data-data yang penting sebagai arsip perusahaan, penilaian data, transformasi data menjadi informasi, transmisi data, akumulasi data, dan analisis data pengenalan pola.
3. Sistem Penelitian Pemasaran
Di samping menggunakan informasi akuntansi intern dan sistem intelijen pemasaran, kalangan eksekutif pemasaran juga sering memerlukan informasi yang dilakukan secara terarah terhadap permasalahan dan peluang pasar yang di hadapi. Dalam hal ini, manajer pemasaran atau perusahaan dapat melakukan suatu study yang formal, misalnya mengadakan penelitian pasar, uji coba pemilihan produk, ramalan penjualan per wilayah, atau suatu study untuk menyelidiki efektifitas periklanan. Untuk mengetahui hal tersebut, manajer perlu mengadakan penelitian pemasaran secara formal.
Penelitian pemasaran merupakan perancangan, pengumpulan, penganalisaan dan pelaporan data penemuan yang relevan dengan situasi pemasaran yang spesifik yang dihadapi perusahaan itu secara sistimatik (Kotler,1993: 135).
Untuk perusahaan-perusahaan kecil, dapat melakukannya dengan cara meminta bantuan kepada para mahasiswa atau dosen suatu universitas untuk melakukan penelitian, atau dapat juga menggunakan perusahaan jasa yang bergerak dalam bidang penelitian pemasaran, sedang bagi perusahaan-perusahaan besar biasanya telah mempunyai bagian penelitian pemasaran tersendiri. Staf bagian ini biasanya memiliki para peneliti yang jumlahnya sesuai dengan kebutuhan perusahaan tersebut.
Pelaksanaan penelitian pemasaran akan memberikan keuntungan bagi perusahaan, karena untuk mengetahui sikap masayarakat terhadap produk, pandangan pembeli terhadap pelayanan, hubungan merk dengan volume penjualan dan sebagainya dapat di jawab dengan mengadakan penelitian pemasaran. Dengan demikian penelitian pemasaran perlu di lakukan untuk mendapatkan informasi-informasi yang benar dan penting bagi pemasaran, tentunya dengan biaya yang wajar. Untuk itu setiap manajer harus mengetahui dan mengerti tentang penelitian pemasaran. Apabila manajer tidak mengetahui dan mengerti sama sekali mengenai penelitian pemasaran, kemungkinan besar manajer akan memperoleh informasi yang salah, biaya penelitian yang mahal, atau ditafsirkan secara salah. Sebaliknya, para manajer yang mengetahui prosedur penelitian pemasaran akan dapat berpartisipasi dalam perencanaan dan mencoba melakukan interprestasi data menjadi informasi yang berguna.
Menetapkan masalah dan tujuan penelitian merupakan langkah pertama yang dilakukan manajer pemasaran dalam meneliti pemasaran. Dengan menetapkan masalah dengan cermat dan tepat serta penetapan tujuan penelitian yang benar, maka penelitian pemasaran yang di lakukan besar sekali manfaatnya bagi perusahaan. Masalah yang ditetapkan hendaknya tidak terlalu luas dan tidak terlalu sempit, pada pokoknya dalam menetapkan masalah penelitian dan tujuan penelitian harus berorientasi pada permasalahan yang di hadapi perusahaan serta dapat diukur keberhasilannya dan kebenarannya.
Setelah langkah pertama selesai, maka seorang manajer pemasaran dan peneliti pemasaran mengembangkan sumber-sumber informasi. Sumber-sumber informasi ini sangat menunjang sekali sebagai upaya dalam mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan masalah dan tujuan penelitian. Dengan teknik pengolahan data yang sesuai maka peneliti dapat dengan segera melakukan analisis data atau nformasi, dengan demikian dapat di tarik suatu alternatif pemecahan masalah atau penemuan-penemuan yang penting bagi pemasaran.
Dengan melihat gambar di atas, kita dapat melihat bahwa proses ini mungkin menghasilkan pemecahan masalah sebelum semua langkah diselesaikan atau seperti ditunjukkan dengan panah umpan balik. Periset mungkin perlu ke langkah sebelumnya, sebagai contoh langkah penafsiran mungkin memunculkan pertanyaan baru atau mengungkapkan perlunya informasi tambahan sebelum keputusan akhir dapat diambil.
4. Sistem Pendukung Keputusan Pemasaran
Untuk melengkapi komponen sistem informasi pemasaran, perusahaan dapat menambahkan sub sistem yang ke empat, yaitu tentang sistem pendukung keputusan pemasaran. Sistem ini merupakan teknik-teknik lanjutan untuk menganalisis data dan persoalan pemasaran.
Menurut Kotler (1993: 154) yang disadur oleh Zakaria bahwa sistem pendukung keputusan pemasaran merupakan sekumpulan alat-alat statistik dan model keputusan dengan dukungan tersedianya peralatan perangkat keras dan perangkat lunak bagi manajer pemasaran untuk membantunya dalam menganalisa data dan membuat keputusan pemasaran yang lebih baik, untuk lebih jelasnya dapat dilihat gambar dibawah ini.
Bank statistik dan bank model siap untuk mengolah informasi pemasaran yang di peroleh dengan berbagai macam analisis dan model, sesuai dengan informasi yang di terima. Untuk selanjutnya masuk ke bagian evaluasi pemasaran untuk melihat keterkaitan dan kebenaran tentang informasi yang di peroleh, sedangkan ahli lain menggambarkan sistem pendukung keputusan pemasaran sebagai berikut :
Sistem pendukung keputusan pemasaran yang di kemukakan oleh Soffan dan Kotler pada dasarnya sama, namun demikian pendapat yang di kemukakan oleh Kotler lebih tegas dan jelas. Untuk itu penulis akan menguraikan sistem pendukung keputusan pemasaran yang dikemukakan oleh Kotler
1. Bank Statistik
Bank statistik merupakan sekumpulan prosedur statistik untuk mengubah data menjadi informasi yang berguna dan lebih berarti. Teknik-teknik yang di gunakan dalam bank statistik adalah : analisis korelasi, analisis regresi, analisis faktor, analisis diskriminan, dan analisis kelompok dan lain-lain.
Analisis korelasi di gunakan dalam usaha mencari hubungan yang penting antara data yang satu dengan yang lainnya. Sedangkan analisis regresi digunakan untuk mencari suatu persamaan yang akan menunjukkan kontribusi variabel independen pada variasi yang terjadi pada variasi dependen, bila hanya satu variabel independen yang digunakan, maka statistik yang digunakan adalah analisis regresi sederhana, dan bila dua atau lebih variabel independen yang digunakan maka di sebut regresi ganda.
Analisis faktor digunakan untuk mencoba menemukan beberapa faktor dasar yang mungkin mendasari dan mengungkapkan saling keterikatan di antara sebagian besar variabel, sedangkan analisis diskriminan digunakan untuk menemukan variabel-variabel yang dapat di gabung dalam suatu rumus persamaan agar bisa di hasilkan beberapa variabel-variabel pada kelompok dengan lebih baik.
Analisis kelompok digunakan untuk mengupas data dengan tujuan membagi-bagi objek ke dalam sejumlah kelompok yang telah di tetapkan sebelumnya, dengan menggunakan bank statistik serta analisia-analisa statistik, maka setiap permasalahan yang di hadapi perusahaan dapat di pecahkan secara cermat dan tepat dengan di sertai alternatif pemecahan masalah.
2. Bank Model
Bank model merupakan sekumpulan model untuk membantu para pejabat perusahaan dalam mengembangkan keputusan pemasaran mereka dengan lebih baik, sedangkan pengertian model itu sendiri adalah kumpulan variabel dan kumpulan timbal baliknya yang di rancang untuk memperlihatkan sistem atau proses yang sesungguhnya. Model ini di bentuk oleh para ahli yang berkompeten dan dengan menerapkan suatu metodelogi ilmiah dengan tujuan mencapai pengertian, peramalan atau pengendalian mengenai masalah di bidang manajemen. Bank model ini terdiri dari : model disain produk, model harga, model pemilihan lokasi, model bauran media, dan model anggaran iklan dan lain-lain.
Model disain produk adalah suatu perancangan produk sedemikian rupa dari bahan baku sampai bahan jadi yang di perkirakan akan mendapat sambutan dari konsumen, sedangkan model harga adalah perkiraan-perkiraan penetapan harga yang layak bagi konsumen dengan mempertimbangkan tingkatan ekonomi konsumen dan laba bagi perusahaan.
Model pemilihan lokasi di maksudkan adalah mengenai penetapan tampat yang kira-kira cocok bagi perusahaan dan mengoperasikan produknya dengan mempertimbangkan lingkungan-lingkungan perusahaan yang mempengaruhinya. Sedangkan model bauran media di maksudkan untuk menentukan dan menetapkan media yang cocok dan mendapatkan simpatik dari konsumen, dan sebagai model yang terakhir dari bentuk model adalah model anggaran iklan. Model ini di lakukan dengan menetapkan biaya yang di perlukan dalam melaksanakan iklan agar tidak terjadi penghamburan biaya.
Strategi Pemasaran
Pemasaran merupakan salah satu kegiatan dan juga kebutuhan yang harus segera di penuhi oleh perusahaan. Hal ini telah menunjukkan bahwa perusahaan telah melakukan serangkaian kegiatan yang terarah untuk mencapai tujuan perusahaan, yaitu memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Untuk mencapai tujuan ini, perusahaan tidak terlepas dari pertimbangan-pertimbangan situasi dan kondisi lingkungan pemasaran.
Pembatasan-pembatasan ini mendorong perusahaan untuk segera bertindak dengan tepat, cermat dan mengadakan penyesuaian-penyesuaian yang wajar dengan ketrampilan-ketrampilan yang ada untuk mengatasi situasi yang melingkarinya. Dengan demikian, setiap perusahaan memerlukan suatu keterpaduan operasi dari berbagai bagian yang di jabarkan dalam strategi pemasaran.
Strategi adalah rencana dasar yang menyeluruh dari rangkaian tindakan yang akan di laksanakan oleh organisasi untuk mencapai suatu atau beberapa sasaran atau tujuan perusahaan. Pengertian tersebut, apabila di kaitkan dengan pengertian pemasaran, maka Strategi pemasaran adalah pendekatan pokok yang terdiri dari prinsip-prinsip dasar yang mendasari manajemen pemasaran untuk mencapai tujuan bisnis dan pemasarannya dalam sebuah pasar sasaran, strategi pemasaran mengandung keputusan dasar tentang pengeluaran pemasaran, bauran pemasaran dan alokasi pemasaran (Kotler, 1993:92).
Dengan demikian, strategi pemasaran mencakup strategi produk dan strategi pasar sebagai salah satu upaya yang di lakukan suatu perusahaan dalam membiasakan diri secara teratur dalam memilih pasar beserta produk apa yang akan dipasarkan berdasarkan pertimbangan situasi dan lingkungan pemasaran.
Situasi umum perusahan merupakan suatu gambaran yang secara umum ada pada perusahaan itu sendiri. Adapun faktor-faktornya adalah segi-segi kekuatan serta kelemahan perusahaan, tujuan yang akan di capai, kemampuan yang tersedia, kebiasaan dan kegiatan perusahaan pada saat ini. Strategi Produk atau pasar merupakan suatu usaha yang dilakukan perusahaan dengan tujuan untuk memilih pasar serta produk apa yang akan di pasarkan. Strategi Marketing mix merupakan suatu strategi yang menyangkut kordinasi antar produk, harga, distribusi dan promosi, sedangkan taktik perusahaan merupakan suatu usaha yang mengarah pada suatu tindakan dan pengambilan keputusan yang bersifat bertahap dan terinci yang hampir di lakukan setiap hari pada setiap bagian perusahaan.
Perusahaan tidak mungkin memenuhi konsumen secara keseluruhan dan berbagai keinginan dan kebutuhan dengan tingkat ekonomi yang berbeda-beda. Oleh karena itu usaha-usaha pemasaran akan lebih berhasil jika hanya ditujukan kepada konsumen tertentu dan bukannya masyarakat secara keseluruhan. Konsumen yang di tuju harus dilayani perusahaan dengan memuaskan, dalam arti perusahaan harus mengetahui batas dari kebutuhan dan keinginan kosumen tersebut dan harus selalu mengikuti perubahan-perubahan yang di sesuaikan dengan kemampuan yang ada dalam perusahaan. Perusahaan hampir di pastikan dan mungkin akan mencapai kesulitan dalam memberikan kepuasan kepada setiap orang. Pendekatan yang paling baik adalah dengan cara memilih dan memiliki kelompok konsumen tertentu yang akan dituju.
Untuk mengetahui dan mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan konsumen memang sulit untuk ditentukan, tetapi dapat kiranya diperhatikan alasan-alasan konsumen dalam memilih dan menentukan produk tertentu dengan melihat sarana-sarana yang ada di perusahaan tersebut. Dengan mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen yang dituju maka pekerjaan dan usaha bidang pemasaran suatu perusahaan akan menjadi lebih baik dan terarah, karena semua kegiatan ditujukan pada sasaran target konsumen. Dengan demikian penyaluran produk suatu perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya untuk hal-hal yang tidak bermanfaat. Setelah mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen, maka perlu di adakan penyesuaian marketing mix terhadap keinginan dan kebutuhan tersebut.
Marketing mix adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan dalam pasar sasaran (Kotler,1993:92). Ahli lain menyatakan bahwa Marketing mix adalah istilah yang dipakai untuk menjelaskan kombinasi empat besar pembentuk inti sistem pemasaran sebuah organisasi, ke empat unsur tersebut adalah penawaran produk, struktur harga, kegiatan promosi, dan sistem distribusi (Stanton,1994:45).
Alat pemasaran yang paling mendasar pada bauran pemasaran adalah produk, bagian ini meliputi perkembangan produk yang tepat bagi sasaran. Produk ini dapat merupakan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.
Tempat meliputi masalah membawa produk yang tepat kepada sasaran. Suatu barang tidak ada gunanya bagi seorang konsumen apabila tidak tersedia pada waktu dan tempat dimana ia diperlukan, tempat ini menunjukkan kepada kita tentang dimana, bila mana, dan oleh siapa barang-barang dan jasa dapat dijual. Barang-barang dan jasa bergerak ke konsumen melalui saluran distribusi. Suatu saluran distribusi merupakan serangkaian kegiatan perusahaan dari produsen ke konsumen atau pemakai akhir.
Suatu saluran dapat meliputi beberapa jenis perantara, para manajer pemasaran bekerja dengan saluran-saluran ini. Oleh karena itu pembahasan mengenai tempat adalah sangat penting bagi perencanaan strategi pemasaran.
Promosi, bagian ini meliputi pemberitahuan kepada pasar sasaran mengenai produk yang tepat. Promosi ini meliputi penjualan perorangan, penjualan masal dan promosi penjualan.
Harga, bagian ini meliputi penetapan harga yang tepat bagi konsumen. Mereka juga harus memperkirakan reaksi konsumen terhadap harga-harga tertentu, di samping hal ini mereka juga harus mengetahui praktek-praktek yang berlaku mengenai tambahan harga, potongan harga, dan lain-lain.
Soal harga, perusahaan perlu menentukan harga dasar dari produk yang dihasilkan dan menetapkan kebijakan-kebijakan potongan harga dan pelbagai variabel yang bersangkut paut dengan harga.
Soal promosi, perusahaan perlu melaksanakan kegiatan-kegiatan promosi sebagai upaya dalam memberikan informasi kepada konsumen untuk menbujuk agar konsumen membeli produk yang dihasilkan perusahaan tersebut.
Soal distribusi, perantara pasar merupakan faktor lingkungan yang tidak dapat di kendalikan. Perusahaan memilih dan menetapkan saluran perniagaan untuk menyalurkan barang dengan cepat dan tepat melalui transportasi yang memadai.
Dari beberapa pengertian Marketing mix diatas, dapat dikatakan bahwa Marketing mix merupakan salah satu sarana (produk, tempat, harga, promosi) untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen.
Hubungan Sistem informasi pemasaran dengan volume penjualan
Dengan melihat ke empat komponen sistem informasi pemasaran dengan cara kerja yang terpadu dan terarah, dapat dilihat hubungannya dengan volume penjualan produk. Apabila ke empat komponen tersebut dapat di laksanakan dengan baik dan benar, maka volume penjualan produk akan meningkat. Hal ini dapat di lihat dari cara kerja ke empat komponen sistem informasi pemasaran , yaitu sistem akuntansi intern yang mementingkan laporan penjualan, pesanan dan sebagainya sehingga hal ini memudahkan pihak manajemen untuk mengadakan analisis data dalam rangka perbaikan-perbaikan.
Salah satu dari tugas intelijen pemasaran yang penting adalah memberikan latihan dan motivasi kepada para pegawainya, dengan demikian kualitas pegawai dan semangat kerja akan bergairah, dimana hal ini akan menunjang sekali dalam meningkatkan volume penjualan. Di samping itu juga pegawainya dapat memberikan informasi dan perkembangan yang sangat penting bagi pemasaran.
Sistem penelitian pemasaran apabila di laksanakan oleh perusahaan maka akan memberikan suatu sumbangan yang sangat berharga dan laporan-laporan yang sistimatis serta penemuan-penemuan baru yang akan menerobos peluang pasar dalam rangka meningkatkan volume penjualan.
Sistem pendukung keputusan pemasaran yang di dalamnya terdapat bank statistik dan bank model merupakan teknik-teknik lanjutan untuk mengubah data menjadi informasi yang lebih berati dan mencoba mengembangkan keputusan agar menjadi lebih baik. Dengan demikian setiap persoalan pasar, peluang dan mengantisipasinya dapat di laksanakan perusahaan dengan baik sehingga dapat meningkatkan volume penjualan produk.
Ke empat komponen sistem informasi pemasaran dengan cara kerja yang terpadu akan dapat membantu perusahaan untuk meningkatkan volume penjualan produk, akan tetapi apabila perusahaan tidak berusaha dan tidak melaksanakan secara benar ke empat sub sistem tersebut berarti perusahaan akan mengalami kesulitan dalam meraih peluang pasar yang pada akhirnya akan mengalami hambatan dalam meningkatkan volume penjualan.
Oleh karena itu, apabila perusahaan ingin meningkatkan volume penjualan produk, maka perusahaan harus melaksanakan sistem informasi pemasaran dengan baik dan benar untuk meraih peluang pasar dan mengantisipasi persoalan pasar dalam situasi-situasi tertentu, maka perusahan dapat meningkatkan volume penjualan produk atau minimal dapat mempertahankan volume penjualannya.
Dari uraian di atas, maka dapat di simpulkan bahwa pelaksanaan sistem informasi pemasaran dengan baik dan benar serta di dukung dengan sistem pelaporan yang lengkap, objektif, dan baik maka akan mempunyai hubungan yang erat dengan volume penjualan, yang dalam hal ini sistem informasi pemasaran berperan dalam meningkatkan volume penjualan produk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar